Orasi Ilmiah


Pada hari senin, 22 Juli 2013, bertempat di Ruang Aula lantai I, Sidang Terbuka Senat Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung digelar dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pendidikan Diploma.IV (D.IV) Pekerjaan Sosial dan Program Pendidikan Pascasarjana Spesialis 1 (Sp1) Pekerjaan Sosial Tahun Akademik 2013/2014.
Sidang Terbuka Senat STKS Bandung dipimpin oleh Ketua Senat STKS Bandung, Dr. Kanya Eka Santi, MSW., yang juga merupakan Ketua STKS Bandung. Dalam sambutannya Ketua Senat menyampaikan ucapan “selamat datang dan selamat bergabung” atas kehadiran mahasiswa baru dalam wadah keluarga besar STKS Bandung. Pada tahun ini STKS Bandung
menerima sebanyak 443 orang mahasiswa yang terdiri atas 419 orang mahasiswa pada Program Pendidikan Diploma.IV (D.IV) Pekerjaan Sosial, dan 24 orang pada Program Pendidikan Pascasarjana Spesialis 1 (Sp1) Pekerjaan Sosial. Mereka berasal dari berbagai penjuru tanah air mulai dari Provinsi Nangroe Aceh Darusalam sampai Provinsi Papua. Kenyataan ini menunjukkan bahwa STKS adalah Sekolah nasional yang terbuka bagi putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia. Ini juga menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan visi STKS Bandung sebagai Pusat Pengembangan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia. Perlu diketahui mahasiswa baru yang telah bergabung dalam wadah keluarga besar STKS Bandung ini telah mencapai sukses awal dalam memasuki STKS melalui seleksi ketat penerimaan mahasiswa baru, perjuangan masuk menjadi mahasiswa STKS Bandung ini sangat berat karena harus bersaing dengan lebih dari 2000 peminat/pendaftar. Tentu saja bila dibandingkan dengan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri, jumlah tersebut belum seberapa. Akan tetapi untuk Pendidikan Pekerjaan Sosial, peningkatan jumlah calon mahasiswa dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa minat terhadap pendidikan ini juga meningkat. Hal ini merupakan indikasi bahwa dunia kemanusiaan melalui pelayanan pekerjaan sosial mulai dilirik generasi muda. Capaian untuk dapat melanjutkan pendidikan di STKS Bandung ini hendaknya dapat menumbuhkan kebanggaan, kecintaan terhadap ilmu pekerjaan sosial dan tentu saja terhadap almamater.

Seleksi Penerimaan Mahasiswa baru telah menghasilkan beberapa kategori mahasiswa sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 06 tahun 2013, yaitu mahasiswa Tugas Belajar, mahasiswa Penerima Beasiswa Prestasi, mahasiswa Penerima Bantuan Pendidikan, mahasiswa Layanan Khusus, mahasiswa Penerima Beasiswa Kerjasama dan mahasiswa mandiri. Meskipun terdapat beberapa kategori, namun mahasiswa baru yang telah bergabung dalam wadah keluarga besar STKS Bandung ini adalah satu kesatuan, yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial yang akan menjadi bagian dari dunia pekerjaan sosial. Dalam kaitan ini, Ketua Senat STKS Bandung menyampaikan tentang pentingnya nilai-nilai positif yang akan membentuk karakter perilaku sebagai mahasiswa pekerjaan sosial. Mengapa? Karena panutan terhadap nilai-nilai yang baik sebagai seorang mahasiswa, warga kampus, warga lingkungan sekitar akan mendorong kita untuk berperilaku yang terbaik.
Dalam keseharian, nilai-nilai itu diwujudkan dalam etika. Mahasiswa harus bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah. Sekolah ini memiliki kode etik mahasiswa yang mengarahkan agar mahasiswanya berperilaku santun dan tidak melanggar aturan. Dengan kata lain, sekolah ini mengajarkan kesantunan, kehalusan budi dan kasih sayang, sebab kecerdasan intelektual tidak akan bermakna tanpa kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial.
Kegiatan Pengenalan Program Institusi (PPI) dilaksanakan dengan pemikiran perlu dan mampu mengenalkan lingkungan dan beradaptasi terhadap situasi pendidikan di Perguruan Tinggi. Maksud dan tujuan PPI adalah membantu para mahasiswa baru agar memiliki kemampuan beradaptasi dengan kehidupan kampus dengan segala isi dan lingkungannya, baik bidang akademik maupun non akademik. Dengan kemampuan beradaptasi ini berharap akan memiliki kesiapan dalam mengikuti program belajar mengajar dan pembelajaran yang akhirnya dapat sukses dalam menempuh studi. Kegiatan PPI dilaksanakan berdasarkan prinsip akademik, edukatif, efektif, efisien dan tanpa kekerasan. Kegiatan PPI dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan kebijakan institusi dengan memperhatikan bahwa STKS Bandung adalah lembaga pendidikan Pekerjaan Sosial yang santun, tanpa kekerasan dan menghargai perbedaan.
Pada Sidang Terbuka Senat STKS kali ini selain mendengarkan sambutan dan laporan Ketua Senat STKS Bandung, diisi pula dengan orasi ilmiah Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (Badiklitkesos) Kementerian Sosial RI, Dr. Ir. R. Harry Hikmat, M.Si., dalam orasinya Kepala Badiklitkesos mengucapkan selamat datang dalam wadah keluarga besar dan institusi STKS Bandung, karena telah berhasil lulus menyisihkan lebih dari 2000 orang peserta seleksi yang mendaftar. Kepala Badiklitkesos menyampaikan materi orasi dengan tema “Prospek dan Tantangan Pekerja Sosial dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat di Masa Depan” dimana tema ini sangat relevan mengingat Pekerjaan Sosial sebagai propesi membutuhkan aktualisasi peran atas dasar kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang professional dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Ditengah maraknya arus globalisasi, tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan adalah investasi yang tidak ternilai sebagai basis bagi sebuah Negara untuk maju. Dalam posisi ini mahasiswa adalah aset yang sangat berharga. Harapan tinggi suatu bangsa adalah menjadi generasi penerus yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan bangsa khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu ketika dinyatakan di terima di STKS Bandung adalah sebuah pilihan yang tepat karena profesi pekerjaan sosial adalah profesi penuh tantangan dalam rangka mengabdikan diri untuk masyarakat, bangsa dan Negara di masa yang akan datang.
Pekerjaan sosial sebagai profesi pertolongan kemanusiaan yang tujuan utamanya adalah membantu keberfungsian sosial individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan peran-peran sosialnya harus memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pertolongan yang diperoleh melalui pendidikan perguruan tinggi. Secara konvensional, pekerjaan sosial biasanya dipandang sebagai profesi yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial baik pada setting lembaga maupun masyarakat. Dalam setting lembaga, pekerja sosial biasanya bekerja pada institusi-institusi pelayanan sosial, seperti lembaga rehabilitasi sosial, pengasuhan anak, perawatan orang tua, penanganan narkoba dll. Sejalan dengan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks, sasaran, bidang garapan dan intervensi profesi pekerjaan sosial juga semakin luas terdapat 3 (tiga) kecenderungan yang memberikan peluang bagi profesi pekerjaan sosial untuk memperluas kontribusinya: (1) Globalisasi dan Industrialisasi yang membuka kesempatan bagi pekerja sosial Internasional yang menangani pengungsi dan tenaga kerja di luar negeri, serta pekerja sosial industri yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta untuk menangani kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja, (2) Modernisasi dan Urbanisasi yang membuka peluang bagi pekerja sosial untuk berkarya di lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) yang menangani sektor informal, pekerja anak, anak jalanan, pengembangan masyarakat, perencanaan wilayah baik nasional maupun internasional, (3) Meritokrasi, yakni prinsip yang memberi peran atau tugas-tugas pekerjaan berdasarkan kemampuan atau keahliannya. Peluang tersebut tentunya memerlukan visi, kesungguhan dan kerjasama lintas bidang untuk terus menerus mengembangkan profesi pekerjaan sosial.
Hadir pada Sidang Terbuka Senat STKS Bandung ini Anggota Senat, para Pejabat Struktural dan Fungsional dilingkungan STKS Bandung, Mahasiswa Panitia PPI dan para Mahasiswa Baru STKS Bandung tahun 2013.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa baru mendapat gambaran yang jelas mengenai kelembagaan dan organisasi kemahasiswaan yang ada di STKS Bandung sehingga nantinya dapat memudahkan kelancaran proses belajar mahasiswa dan semoga dengan bergabungnya dalam wadah keluarga besar STKS Bandung dapat menjadi generasi penerus yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan bangsa khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, (dan sejahtera mereka adalah cita-cita kami...)***(humas-stks).

Posting Komentar

0 Komentar