Promosi Program PKSA Melalui Siaran Radio


 Dalam upaya sosialisasi PKSA  secara  luas kepada masyarakat umum, Kamis 5 Mei 2011 Direktur Kesejahteraan Sosial Anak DR.Harry Hikmat M.Si 
melakukan siaran langsung ( on air ) di Radio D 103,4 FM di bilangan Kuningan  Jakarta Pusat.Topik yang dibahas pada perbincangan tersebut  tentang “pemberdayaan anak-anak marginal”. Harry Hikmat yang didampingi oleh Andriyati dari Care For The Little Hand, menjelaskan tentang
PKSA dan kegiatan-kegiatan produktif serta kegiatan-kegiatan  pemberdayaan lainnya yang telah dilakukan dan akan dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan anak-anak di jalanan agar tidak kembali turun ke  jalan. Semua kegiatan itu dilakukan dalam upaya menggali potensi, bakat dan minat anak-anak marginal ( anak jalanan, pengamen, peminta-minta, pedagang asongan,dll ) yang berminat untuk mengubah  citra diri dan kehidupannya ke arah yang lebih baik. Contohnya bagi yang berbakat di bidang seni musik dan suara, maka Kemensos telah memfasilitasinya dengan membuat album rekaman yang telah mulai beredar di pasaran.
Oleh karena itu, Kementerian Sosial  bekerja sama dengan rumah singgah dan yayasan di seluruh wilayah Indonesia yang menerima bantuan PKSA memfasilitasi semuanya, selain pendidikan Kejar Paket A,B dan C bagi yang sempat putus sekolah, juga  dimulai dengan pelatihan keterampilan oleh para instruktur berpengalaman, menyediakan tempat untuk menjual hasil karya mereka dan hasil penjualan berupa uang dimasukkan ke dalam tabungan mereka, sehingga jumlah tabungan PKSA mereka bisa bertambah dari hasil keringat mereka sendiri. Hal demikian cukup memotivasi  anak-anak itu untuk terus berkreasi dan mulai meninggalkan jalanan.
Terlepas dari  keberhasilan itu semua, hambatan yang dijumpai terutama adalah bagaimana mengubah pola pikir mereka , untuk beberapa kasus memang diperlukan kerjasama dengan pihak-phak yang berkompeten di bidangnya seperti ahli therapy atau psikologi serta dukungan keluraga bagi mereka yang masih mempunyai keluarga dalam mengubah pola pikir mereka tentang budaya hidup di jalanan.
Pada kesempatan itu juga, dialog interaktif  yang dipandu oleh Riri dari Radio D 103,4 FM Harry Hikmat menjawab beberapa pertanyaan dari para pendengar seputar anak jalanan dan permasalahannya. Contohnya, bagi anak yang mengalami masalah-masalah khusus seperti korban narkoba, pelecehan seksual dan trafficking, maka Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA) di Bambu Apus dan di beberapa kota lainnya  siap melindungi  mereka.
Kegiatan Direktur KSA kemudian berlanjut dengan mengunjungi Sanggar Kartini di Kelapa Gading, milik ibu kembar  Sri Irianingsih dan Sri Rosyati, pada kesempatan itu Harry Hikmat melihat koleksi hasil kerajinan anak-anak binaan Sanggar  Kartini yang juga sudah berhasil menembus pasaran dengan mengisi outlet-outlet di beberapa Mall besar di Jakarta dan beberapa kota lainnya.
Rombongan  Direktur KSA kemudian diteruskan dengan mengunjungi Yayasan Cinta Anak Bangsa di Kedoya Utara Jakarta Barat dan disambut oleh  Firza Imam Putra, Director of HOLD Departemen YCAB Fondation. Pada kesempatan itu hadir juga perwakilan dari beberapa rumah singgah seperti dari Uswatun Hasanah, Yayasan Al Abrar,Yayasan Al Mukhlis, Nurul Iman, Bina Nusantara, Yayasan Nanda Dian Nusantara dan yayasan Nur Sahabat.
Pertemuan tersebut juga menjadi ajang diskusi dan berbagi pengalaman antara pihak Kemensos ,rumah singgah/yayasan dengan pihak instruktur ( diwakili oleh Andriyati Care A Little Hand ) dalam mencari pemecahan masalah yang dihadapi agar program-program selanjutnya dapat terlaksana lebih baik dengan hasil yang memuaskan terutama bagi kepentingan anak-anak jalanan yang menjadi binaan mereka. Sebagai contoh, seperti yang dijelaskan oleh pihak YCAB, mereka  memberikan semacam kontrak yang ditandatangani oleh anak dan orangtuanya yang akan menerima pelatihan, jika putus di tengah jalan, mereka wajib mengganti sejumlah uang sebagai ganti rugi. Dan cara itu cukup berhasil dengan kesungguhan anak dalam mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan di YCAB dan si anak mampu menunjukkan dirinya cukup berkualitas untuk bersaing di lapangan pekerjaan.
Kegiatan diakhiri dengan melihat fasilitas kegiatan belajar dan pelatihan yang ada di YCAB yang berasal dari para donatur, kemudian diakhiri dengan foto bersama.
Menutup  kegiatan kunjungan kerja Direktur KSA hari itu, rombongan mengunjungi salah satu outlet penjualan yang menampung dan memajang hasil kerajinan anak-anak  jalanan di Brasco, sekitar  daerah Cilandak. Hasil karya mereka  tidak kalah dengan  para pengrajin professional.(Oleh: Ai Riana,AKS)

Posting Komentar

0 Komentar